Minggu, 10 Juni 2012

kebahagiaan, nona?!

malam tetap akan larut, meski senja ditatapi hingga bertekuk lutut.


sebuah kursi taman lebih dingin dari kesendirian, jika setiap ramai yang ada menyebabkan kesepian.
tak ada yang ingin kuajak bicara malam ini, selain nona yang tak duduk di sebelahku menemani kursi taman yang kesepian ini.


dalam anganku sang nona tersenyum dan lalu bertanya, memecah kebekuan antara aku dan kursi taman;
"menurutmu, bagaimanakah kebahagiaan?!"


"entahlah, nona, tidakkah kau salah bertanya akan kebahagiaan kepadaku?!


namun lihatlah, bebunga yang siang tadi begitu ceria bermandikan cahaya matahari, malam ini menjadikan rembulan sebagai lelayang dengan sinarnya sebagai benang.


namun perhatikanlah, kunang-kunang yang tak pernah terlihat di siang hari, apakah mereka terpaksa harus bersembunyi?! malam ini tak cemas terbang riang, sebab kelam malam membuatnya terang.


pertanyakanlah, nona, menurutmu apakah siang dan malam saling bermusuhan?! tidakkah siang yang membuat malam ada, dan sebaliknya?!
kupikir siang dan malam adalah kawan akrab yang saling membutuhkan."


lalu aku berhenti menjawab pertanyaan sang nona dan berucap pada kursi taman yang kesepian, "tanpa membutuhkan banyak penjelasan, kebahagiaan seharusnya  dengan mudah dirasakan."



oh, Tuhan, betapa manusia terkadang tak cukup mampu bersyukur serupa banyak makhluk-Mu lainnya.





oh, nona, jika kau memang ada, berkenankah luruhkan jenuhku, 
ajak aku berjalan-jalan, menjauh dari masa lalu.

3 komentar: