Jumat, 07 Januari 2011

Bagaimana Bila

Kau pergi, menumbuhkan ribuan 'bagaimana bila' di dalam dada, yang berulangkali bersusahpayah kukubur, yang sesekali aku kalah dan tersungkur.

Bagaimana bila aku tak pernah membiarkanmu pergi –namun entah, bisakah aku tetap bahagia bila kau tak lagi merasa bahagia.

Bagaimana bila aku tetap mempertahankanmu dan membuatmu tetap bersamaku di sini, aku akan jauh sebahagia dulu –namun entah bagaimana denganmu.

Bagaimana bila kau mencoba dan tetap bertahan denganku, bersama mengubah semua kurang yang terjadi di saat lalu, akankah kita sebahagia dulu?!

Bagaimana bila kini kita tetap dan masih bersama, berdua berpikir semakin dewasa, mungkinkah kita akan jauh lebih bahagia?!

Bagaimana bila kau mau menjadikanku seseorang yang terpenting di dalam hatimu, seperti yang sejak dulu tetap kulakukan terhadapmu. Mungkinkah kita akan jauh lebih kuat dari saat lalu?!

Kupikir, bagaimanapun kita tak akan pernah tau semua itu. Bagaimana menurutmu, pernahkah sedikit saja terpikir dalam hatimu?!


Salahkah aku mencintaimu, bagaimana aku tak berharap kau juga tetap mencintai bila hanya kau yang ingin kucintai sepenuh hati?!

Salahkah aku menunggumu, bagaimana bisa aku tak berharap kau kembali bila hanya denganmu aku ingin menjalani hari demi hari?!

Berdosakah aku mencintaimu sedalam (atau separah?) ini?!


Kekasih, bila mencintaimu adalah sebuah dosa, maka aku akan terus berusaha keras bersusahpayah berhenti mencintaimu hingga akhir usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar