Minggu, 03 April 2011

Entah Saja

ia duduk, entah terbaring
atau berdiri, apakah penting?!

sebuah bus terhenti.
“bukan, itu bukan bus ku”
di halte ia kembali sendiri

ia bicara pada tiang listrik di sampingnya,
atau tiang listrik yang berbicara pada ia,
atau mungkin mereka tak saling bicara
entah bagaimana

sebuah bus terhenti.
“entah, nanti saja, aku masih betah”
di halte ia kembali sendiri

ia mendengar senja bernyanyi
atau senja yang mendengar ia menyanyi
atau mungkin keduanya diam dan hanya ada sepi
entah, tak mengerti

sebuah bus terhenti.
“jalan saja, aku di sini saja”
di halte ia kembali sendiri

ia mencoba menulis sebuah sajak,
atau sebuah sajak mencoba menulis ia,
terserah saja

ia menangis bagai seorang anak merengek pulang
meratap tak henti menjerit merasa sedang hilang
tersesat lama dalam sajaknya sendiri,
sial kau, sajak! bahkan kau bukan sajak!
penipu!
aku hanya ingin pulang menuju hatinya,
tak bisakah kau gambarkan?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar