atau berdiri, apakah penting?!
sebuah bus terhenti.
“bukan, itu bukan bus ku”
di halte ia kembali sendiri
ia bicara pada tiang listrik di sampingnya,
atau tiang listrik yang berbicara pada ia,
atau mungkin mereka tak saling bicara
entah bagaimana
sebuah bus terhenti.
“entah, nanti saja, aku masih betah”
di halte ia kembali sendiri
ia mendengar senja bernyanyi
atau senja yang mendengar ia menyanyi
atau mungkin keduanya diam dan hanya ada sepi
entah, tak mengerti
sebuah bus terhenti.
“jalan saja, aku di sini saja”
di halte ia kembali sendiri
ia mencoba menulis sebuah sajak,
atau sebuah sajak mencoba menulis ia,
terserah saja
ia menangis bagai seorang anak merengek pulang
meratap tak henti menjerit merasa sedang hilang
tersesat lama dalam sajaknya sendiri,
sial kau, sajak! bahkan kau bukan sajak!
penipu!
aku hanya ingin pulang menuju hatinya,
tak bisakah kau gambarkan?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar