Sabtu, 12 Maret 2011

Hilang Telinga

Hari kedua, mungkin itu yang tertulis pada coretan rasa yang mungkin pernah kau baca.
Aku tak begitu ingat,…

Pikiranku kembali pada saat itu, saat entah aku tak peduli apa yang aku rasa selain duka dan merasa kehilangan asa. Saat aku tak merasa perlu khawatirkan sesuatu lain yang aku tak tau atau entah tak mau tau. Apalah, saat itu aku tak begitu peduli apapun selain rasa pedih kehilanganmu.

Kehilanganmu bagai kehilangan telinga, kau tau?! Seakan aku mulai tuli, atau dunia yang membisu, aku tak tau. Atau seakan aku membisu, dan dunia mulai tuli, aku tak mengerti.

Sungguh aku tak mengerti perkataanku, pergi menjauh dari semua orang yang mengenalku?! Tapi sungguh kini kutepati, aku bersembunyi dari setiap hati ~semua hati.
Aku bagai kehilangan telinga, kau tau?!

Tak ada siapa selain kata aku berbicara tentang rasa, akanmu yang membuatku ingin terus memiliki asa. Bagaimana mungkin kubuat seorang lain memikirkanmu saat ia berhati-hati memikirkanku?!

Dan kini aku sendiri. Kini aku sendiri. Aku sendiri.
Aku melanjutkan hidupku.


Aku hanya khawatir, aku tetap seperti ini dan kau tetap tak kembali, pada hari saat aku seharusnya mati.

Hari kedua, aku masih ingat semua duka. Aku mencintaimu, begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar