Selasa, 28 Juni 2011

28 Juni 2011

Terkadang aku tak dapat membendung keinginan untuk bertanya-tanya akanmu tumbuh dan tambah dalam kepalaku, meski aku tau akan kembali tak mendapati jawaban atas semua itu. Terkadang seperti itu, atau seringkali, entahlah. Seperti juga malam ini.

Hei, bagaimana keadaanmu di sana?! Bagaimana kabar ibumu itu, nenekmu, ayahmu, kakakmu yang tahun lalu kau bilang akan menikah, bagaimana kabar semua yang seringkali kau ceritakan padaku dulu?! Pernah kudengar tempat tinggal keluargamu akan berpindah, benarkah?! Bila benar, mungkin aku benar-benar tak lagi bisa sengaja menemukanmu.

Lalu bagaimana kabar hatimu, siapa yang kini kau temui dalam hari-harimu di sana?! Hatiku mungkin masih seperti dulu; entah apakah indah atau masih seringkali salah, entah apakah nyaman atau masih seringkali mencari aman, yang aku tau pasti, di dalamnya ada kau seringkali kutemui. Kau yang seringkali kuajak bicara sendiri saat waktu mulai terlalu sepi.

Lalu bagaimana denganmu, sudahkah menemukan ia yang selalu mau ada untukmu, di saat kau perlu ataupun kau mau, ia yang selalu berharap dapat bersamamu bahkan di saat kau sedang tak ingin bersamanya?!

Kuharap akan ada seseorang yang tak rela membiarkanmu merasa kesepian, yang akan selalu ada untuk kau ajak sekedar bicara selama ia masih terjaga. Seseorang yang juga membuatmu merasa kesepian tanpanya.

Kuharap akan ada seseorang yang mau bersusahpayah memberimu sekedar kejutan kecil untuk menyenangkanmu, hal-hal sederhana yang tak semua orang mau melakukannya. Seseorang yang juga kau anggap istimewa.

Kuharap akan ada seseorang yang akan merasa khawatir saat kau terpaksa tak berada di dekatnya, seorang yang merasa perlu
untuk sekedar memastikan kau telah sampai di tujuanmu. Seseorang yang juga kau merasa khawatir atasnya.

Kuharapkan seseorang yang terbaik untukmu, maka carilah, carilah seorang yang mencintaimu dengan cara yang kau mau, yang mungkin tak seperti caraku.



Malam ini aku tak dapat juga tidak bertanya-tanya, masihkah ada angka umur hidupmu yang akan kembali singgah kepadaku?!
Mungkinkah ada, meski sekedar singgah dan tak juga tinggal, kekasih?!

Kini aku membayangkan sesuatu yang mungkin indah untukmu;
Suatu pagi di hari minggu cerah jauh dari hari ini, kita kembali duduk bersama di kursi sebuah beranda rumah, menikmati secangkir teh, berbincang, tersenyum, tertawa begitu bahagia, sambil memandangi anak-anak yang sedang berlarian di halaman. Anak-anak masing-masing kita.


Selamat berulangtahun, kekasih.
Sebagai hadiah untukmu, aku hanya bisa memberimu bayanganku itu,
semoga menjadi bayangan yang cukup indah untukmu.

3 komentar:

  1. Suatu doa yg indah, tapi kok juga sedih ya rasanya?

    BalasHapus
  2. matahari @shacishessa23 September 2011 pukul 20.53

    Kata2nya mengandung kesakitan_kesakitan....terlalu banyak bilur kepedihan...jika saja dia yang kau cintai membacanya...suatu saat nanti atau pun mungkin sudah terjadi....mungkin ada tetesan_tetesan air mata yg mengalir dipipinya...setidaknya begitu....

    BalasHapus
  3. sejak dulu beginilah cinta, penderitaannya tiada pernah berakhir.


    Salam,
    Kevin
    Blog : www.nostalgia-90an.com
    Nostalgia Segala Sesuatu pada Tahun 90an.

    BalasHapus