Selasa, 09 November 2010

Pura-Pura Sajak

kita, tidak lebih hanya hidup berpura-pura
dulu kita berpura-pura bertemu, berpura-pura mengenal
di sebuah tempat yang pura-puranya mempertemukan kita
lalu aku berpura-pura jatuh cinta padamu, cinta yang pura-pura
pura-pura aku mendekatimu, kau berpura-pura menyambutku
kemudian dalam kepura-puraan kita bersatu
bersatu yang pura-pura
kau berpura-pura jatuh cinta juga padaku, aku pura-pura bahagia
pura-pura hari demi hari melalui kita bersama
bersama yang pura-pura
tak jarang kita pura-pura bertengkar, bercanda pura-pura
tertawa pura-pura, pura-pura menangis
bersedih bersama pura-pura, pura-pura bahagia bersama
bersama yang pura-pura
setelah lama waktu pura-pura berlalu, aku pura-pura tak mengubah cintaku
kau berpura-pura pura-pura masih sangat mencintaiku,
kau berpura-pura pura-pura hanya aku yang kau cintai,
kau berpura-pura pura-pura tak ada seseorang yang lebih kau cintai dariku,
lalu kau tiba-tiba pura-pura berusaha menjauh dariku,
aku pura-pura berusaha bersabar dengan sikapmu
akhirnya kau pura-pura ingin berpisah denganku
dalam itu kau pura-pura bimbang ragu
lalu aku pura-pura membiarkanmu memilih jalanmu
lalu kau pura-pura berat hati meninggalkanku
namun akhirnya kau pura-pura pergi dariku, aku pura-pura melepasmu
aku pura-pura patah hati karenamu, pura-pura jatuh sejatuh-jatuhnya
pura-pura sakit sesakit-sakitnya, pura-pura merasa kehilangan asa
beberapa lama pura-pura berlalu, aku pura-pura tetap mencintaimu
aku pura-pura bertahan sendiri tanpamu,
berpura-pura tak dapat jatuh cinta pada selainmu,
pura-pura menyimpan sendiri rasa cintaku, cinta yang pura-pura
pura-pura menunggumu, menunggu yang pura-pura
dan aku berpura-pura sering bertanya-tanya akanmu
apakah kau berpura-pura tak lagi mencintaiku?!

Dan kini pura-pura kutulis sebagian yang terjadi, terjadi yang pura-pura
dalam sajak yang penuh pura-pura, pura-pura sajak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar