Kamis, 16 Desember 2010

16 Desember 2010

Kekasihku yang aku akan berlutut bila memang ia ingin tau bahwa seringkali kurendahkan hatiku di hadapan hatinya,


Hari ini kudengar seseorang bercerita padaku tentang tikus putih yang suatu hari pernah datang, entah mau apa, ke kamarnya.

Cerita persis yang kudengar darinya seperti ini,
“Aku ingin bercerita tentang tikus mengesalkan yang pernah datang ke kamarku. Suatu malam saat aku beristirahat seorang diri di kamarku, kulihat kepala seekor tikus putih di celah antara dua lemari bajuku. Kuambil majalah impor yang kuletakkan tak jauh dari tempat tidurku, kugulung untuk kugunakan memukul tikus itu. Namun saat kudekati, ia berlari ke bawah lemari es dua pintuku. Kukejar, kulempar buku yang tadi kupegang, tikus itu mengelak dan kembali lari. Buku yang kulempar tadi malah mengenai meja jati di dekat lemari es, menyenggol iPhone yang baru kubeli bulan lalu.

Tikus itu melompat ke atas TV flat 28 inchi di sebelah kasurku, kulempar lagi buku tadi, membuat jam tangan Rolex di atas TV terjatuh. Lalu tikus itu sembunyi di belakang radio, melompat ke atas susunan buku koleksi Harry Potter dan novel-novelku lainnya, melewati kamera digital yang kusimpan di sebelah handycam, iPod dan PSP, lalu terjatuh tepat di atas laptop kedua yang kubeli sendiri setelah laptop pertama kuberikan pada adikku. Tak henti aku mengejarnya hingga akhirnya tikus itu keluar dari kamar melalui pintu dekat motor baruku kuparkir di luarnya.

Ternyata perlu tenaga juga untuk mengusir seekor tikus, beruntung kamarku ber-AC, jadi aku tak merasa terlalu gerah walau harus mengusirnya seperti itu. Tikus sial!”


Begitu yang kudengar. Entah untuk apa, terkadang seseorang iseng bercerita tentang seekor tikus hingga bisa membuatku tak sengaja tau apa saja yang dimilikinya di dalam kamarnya. Hebat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar