Sabtu, 18 Desember 2010

18 Desember 2010

Kekasihku yang aku tak pernah berhenti menjadikannya begitu berharga,


Terkadang aku ingin memiliki kemampuan berenang dan menyelam di lautan, bukan hanya mengenang dan tenggelam dalam pikiran.

Sebelum aku bisa, maka aku hanya membayangkan sedang menyelam dan menikmati betapa indahnya kehidupan di bawah lautan sana. Seperti juga sering kulihat di kotak televisi yang kecil namun bisa juga menampung lautan yang begitu luasnya.

Kehidupan di dasar lautan sana begitu indah, tentu saja, mungkin karena tak setiap hari aku melihatnya. Bila sejak dulu aku hidup dan tinggal di dalam lautan, mungkin apa yang kulihat hanya akan menjadi hal-hal biasa yang tak terlalu menakjubkan, dan aku akan berharap dapat berjalan di daratan atau terbang di awan untuk menikmati betapa indahnya kehidupan di permukaan. Namun bila keindahan sesuatu begitu dipengaruhi pada sesering apa melihatnya, tidakkah semua akan tampak selalu begitu indah bagi seorang buta?!

Aku membayangkan diriku sedang berenang jauh dalam di dasar lautan. Kulihat banyak hal yang tak dapat kusentuh langsung saat di daratan. Rumput laut, anemone, ikan-ikan berwarna-warni, koral-koral yang berpenghuni, bintang laut, tiram yang terlihat kusam, dan banyak penghuni laut lain yang jarang sekali kulihat keindahannya dalam keseharianku biasanya.

Bila di dalam sana aku boleh mengambil sesuatu, mengapa aku harus merasa bingung memilih antara ikan-ikan berwarna-warni yang terlihat indah, anemone yang juga terlihat begitu indah, rumput laut yang juga terlihat bergerak dengan indahnya, hal-hal yang terlihat cukup indah lainnya, atau tiram kusam yang di dalamnya tersimpan mutiara?!


Ada saatnya, keindahan sesuatu lebih terasa bila memiliki keberanian untuk melihatnya tanpa mata.
Mengapa aku harus takut dan merasa sulit menilai apa yang bagiku berharga?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar